Rabu, 27 Mei 2020

Dimensi Prophetic dalam literacy



    Tidak dapat dipungkiri bahwa membaca dan menulis adalah hal yang mendasar dari sebuah peradaban manusia. Agama  Islam yang mula pertama diperintahkan adalah urusan membaca dan menulis. Karena dengan membaca  menulis akan terbuka pintu pengetahuan yang luas, pengetahuan yang tanpa batas. Pengetahuan yang manusia belum mengetahuinya. Maalam ya'lam. Dan itu adalah  berkat pena.

    Saya berasumsi 99 % orang bisa membaca tapi 99% orang jarang mau menulis. Ini termasuk saya , he he he. Terinspirasi dari menulis itu mudah, hakekatnya tiap manusia selama masih otaknya berfungsi ternyata dia punya file untuk ditulis. File di otak akan bermacam macam sesuai dengan eksperience masing masing. Dan file itu harus diupdete dengan banyak membaca. Membaca dalam pengertian sempit adalah membaca huruf, tapi dalam pengertian luas adalah membaca fenomena yang terjadi di sekitar kita. Dalam bahasa Islam ada ayat qouliyah dan Ayat kauniyah. Ini adalah file untuk diekplorasi dan diwujudkan dalam hasil karya nyata.

    Saya sepakat bahwa tidak ada tulisan yang tidak bagus. Yang tidak bagus adalah tidak adanya tulisan. Sama seperti orang ngaku pintar tapi tidak punya ijazah ,maka bagaimana kita tahu dia pintar? Membaca dan menulis adalah dua sisi mata uang. Dua duanya tidak bisa dipisahkan.

    Bila kita kaji lebih jauh ternyata ada nilai prophetic literasi. Yang saya maksud adalah dalam literasi ada nilai kenabian. Dalam diri nabi ada sifat tabligh, shidiq, amanah dan Fathonah.

   Tabligh dalam literasi adalah misi utama. Karena dalam literasi adalah menyampaikan file otak kita agar nanti nya bisa sampai ke orang lain. File itu akan abadi bila disimpan dalam tulisan. Fila otak (baca ilmu ) tidak ada artinya bila tidak disampaikan kepada orang lain. Ia tidak akan membuat dirinya mulia karena banyak nya ilmu yang tidak disampaikan. Justru akan menjadi bumerang di dunia apalagi di akhirat. Al hadis menyatakan;
من كتم علما الجمه الله من لجام من النار
Barang siapa menyembunyikan ilmu maka Allah akan mencambuknya dengan cambuk api neraka. ( ini hafalan qurdis tsanawiyah he hee , belum tahu rowinya).

    Kita ingat dalam sejarah ketika eropa masih dalam kegelapan , dunia islam sudah terang benderang dengan literasi. Wujud kongkrit dari literasi itu adalah dibukukannya hadis  hadis , sirah sirah, manaqib , dll yang tidak terhingga banyak, bukan hanya manuskrip keagamaan tapi juga merambah ke bidang bidang sosial ,ekonomi, politik, kedokteran dll.Itu semua karena umat Islam terpacu untuk maju berkat literasi.

     Shidiq dalam literasi adalah ketika kita menulis harus benar. Harus jujur, bukan hoax,   juga bahwa itu file kita, bukan copy paste, bila  ambil sumber harus dicantumkan sumbernya, ini adalah bagian dari etika literasi. Tidak ada salah nya menukil suatu sumber , bahkan itu harus , karena ilmu itu harus dikembangkan, sebagai mana tradisi ulama kita ada matan dan syarah , ini adalah bagian dari pengembangan  literasi.

    Amanah dalam literasi adalah keyakinan yang mendalam bahwa apa yang kita punya berupa file otak, itu adalah amanah, yang selanjutnya harus disampaikan kepada orang lain.File otak itu supaya mudah direcall lagi harus ditulis. Selain itu juga mudah untuk disebarluaskan dan tentunya tahan lama melintasi batas tahun.

       Fathonah dalam literasi adalah fungsi  cerdas mencerdaskan , penulis cerdas dan menginfeksi orang lain untuk cerdas.

    Akhir nya bila budaya baca tulis ini sudah mewabah , maka akan menjadi bangsa yang punya peradaban yang tinggi
     Semoga.

Selasa, 26 Mei 2020

Kehangatan keluarga



Oleh Muhson

    Pada beberapa bulan yang lalu penulis secara tak sengaja menonton video di dinding FB tentang seekor burung yang sedang menyuapi  anak anak nya dalam suatu sarang..
     Ceritanya sangking antusiasnya anak anak burung tersebut membuka  mulutnya dan si induk meloloh  dengan paruhnya. Tapi kejadian tak terduga si anak burung tersebut terpental dari saudaranya ke luar sarangnya. Untungnya tidak sampai jatuh,hanya disekitaran sarang.  Si anak burung hanya menggelepar gelepar berusaha sekuat tenaga untuk kembali ke sarangnya. Lama sekali si anak burung itu berusaha. Induknya ternyata tidak menyadari bahaya yang akan menimpa anak nya. Bahkan ketika anak anak burung lainya sudah kenyang , si induk kembali mengerami anak nya.
     Anak burung yang terpental tersebut semakin lemah. Tubuh nya menggigil kedinginan. Namun terus berusaha sekuat tenaga dengan tenaga  yang tersisa untuk kembali ke sarangnya. Usahanya ternyata tak sia sia. Akhirnya si anak burung tersebut berhasil masuk ke sarang . Si anak burung mendapat kehangatannya kembali dengan  berhimpitan  bersama saudara saudaranya yang lain dan induknya. Selang beberapa jam kemudian akhir nya burung itu selamat.
     Subhanalloh. Ternyata Allah menunjukkan kepada kita dengan ciptaannya. Betapa penting nya kehangatan keluarga. Keluarga dibentuk dari dua insan yang berbeda yang diikat dengan tali yang kuat, misaqon gholidho, yakni pernikahan.        Dari pernikahan ini lahirlah anak anak . anak adalah anugerah terindah dalam keluarga. Keluarga yang tadinya hanya dua insan pecah kesunyiannya dengan tangisan si jabang bayi. Bayi adalah amanat. Dia harus dirawat sesuai  dengan kemampuan orang tuanya. Dalam Bahasa Alquran , orang tua tidak boleh membuat mudharat/ beban  anak  begitu sebaliknya anak tidak boleh membuat/ beban  mudharat orang tuanya. Dan hendaknya orang tua menafkahi sesuai dengan kemampuannya.
     Dari peristiwa Burung tersebut dapat diamati yaitu penting nya sebuah sarang dalam hal ini tentu rumah. Seorang anak harus tumbuh dan Kembang dalam rumah. Rumah tidak harus mewah, yang penting rumah harus memenuhi syarat kesehatan, keamanan dan  tempat naung yang nyaman .  Anak harus dididik oleh ibu yang hebat. Sejak lahir anak harus disusui dengan sempurna. Bahasa Al Qur'an selama dua tahun penuh.
     Dari anak burung yang terlempar tadi , jelas sekali anak burung itu mengalami kedinginan. Dalam ilmu unggas ( ni penulis juga mengamati pelihara ayam) unggas harus mengalami brooding dari sang induk. Dalam unggas terutama ayam karena indukannya buatan maka brooding dilakukan dengan bantuan pemanas bisa gasolek atau lampu . Suhu awal harus 36 derajat celcius. Seiring waktu dengan tumbuhnya bulu terus dikurangi hingga satu bulan dimana bulu sudah lengkap sempurna. Unggas yang suhunya kurang hangat, akan mengalami masalah yakni mudah terjangkit penyakit. Selain itu juga harus dapat asupan voer yang bagus. Selang satu bulan sudah siap untuk dilepas tanpa brooding. Dan lihatlah hasilnya akan beda dengan brooding yang kurang panas dan voer yang kurang bagus.
      Ini merupakan bukti empiris bahwa anak ayam  yang dipelihara , dalam bulan pertama sesuai dengan kehangatan dan gizi pakan yang bagus akan menghasilkan ayam yang sehat. Begitu pula manusia bila sang anak cukup dekapan sang ibu dengan asi selama dua tahun penuh akan menghasilkan anak yang sehat jasmani dan rohani. Anak yang disusui formula tentu beda dengan asi sang ibu , dimana anak hangat dalam dekapan ibu. Dalam ilmu kesehatan anak tidak gampang jatuh sakit. Imun nya kuat berkat asi. Rohaninya pun berkembang melalui induksi kasih sayang sang ibu.
     Anak harus tinggal di rumah bersama saudara saudaranya. Mereka akan saling berinteraksi . Saling belajar, menjadi pemimpin dan dipimpin. Keluarga akan hangat. Maka anak tunggal akan beda tabiatnya dengan yang banyak saudara dengan keunikannya masing masing.
    Anak yang hidup dengan orang tua yang broken ( maaf ) tentu akan mengalami tantangan yang luar biasa.  Tidak dipungkiri tiap orang akan mendambakan keluarga yang ideal. Keluarga yang di dalam nya ada  ayah ibu dan anak yang tumbuh kembang dengan sempurna.  

Betak city , 26 Mei 2020. 

Senin, 25 Mei 2020

Makna simbolik di balik simbol simbol hari raya idul fitri



     Tulisan ini bukan bermaksud menafsirkan secara tunggal terhadap simbol simbol yang ada di seputaran Hari raya idul fitri. Namun pembacapun bebas mengelaborasi sesuai dengan nalurinya masing masing. Simbol simbol itu biasa menghiasi dinding medsos.
     Hari raya idul fitri identik dengan simbol baju baru. Tidak bisa dipungkiri saat ini, tiap rumah masing masing keluarga berapa pun anggota keluarganya pasti menyempatkan untuk beli baru. Berbeda dengan zaman penulis dulu, baju baru kadang hanya bisa dirasakan oleh orang yang berpunya saja. Sedang orang orang yang miskin, beli baju adalah hal yang berat. Zaman sekarang , bayi , remaja, orang dewasa bahkan orang tua pasti sebagian besar menyempatkan untuk beli baju baru. Bahkan tidak bisa dipungkiri baju seragam keluarga untuk menunjukkan elegenitas keluarga nya. Tidak ada yang salah dengan perilaku sosial semacam ini , bahkan hal itu membuat laju ekonomi mengalir. Toko baju, penjahit, driver, dan yang berkecimpung dalam bidang ini menerima berkah tahunan.
    Namun setiap kali sholat idul fitri selalu diingatkan :
ليس العيد لمن لبس الجديد لكن العيد من ايما نه يزيد.
Bukanlah orang yang berhari raya itu orang yang berbaju baru, tapi orang yang berhari raya adalah orang yang bertambah imannya.
    Baju  adalah alat untuk menutup kekurangan kekurangan tubuh /aurat. Dan sebaik baik baju dalam bahasa Al Qur'an adalah libas attaqwa, baju taqwa , adalah simbol bagi orang yang telah beroleh kemenangan dalam mengendalikan hawa nafsu sebulan penuh. Ia akan berubah menjadi pribadi baru bak memakai baju baru. Pribadi yang sempurna lahir dan batinnya karena ketakwaannya. Begitu cerdas leluhur kita menciptakan simbol idul fitri dengan baju baru ini.
     Selanjutnya adalah lentera. Lentera identik dengan penerangan. Orang yang berpuasa akan semakin terang ruhaninya. Rohani biasanya terbelenggu oleh fisik yang dimanja baik dengan makanan ataupun kesenangan.maka orang yang berpuasa adalah memenjarakan jasmaninya untuk sementara waktu,agar ruhaninya beroleh penerangan. Orang yang senang tirakat puasa biasanya ruhaninya tajam .hal inilah yang mungkin karena dia peroleh nur ilahi.
     Simbol lainnya adalah ketupat. Orang jawa menyebutnya dengan kupat. Kiroto basa dari Ngaku lepat. Yakni sebuah pengakuan jujur bahwa dia  merasa salah dan dosa. Dari pengakuan inilah kiranya orang yang bersangkut paut dengan nya mau memaafkan. Dosa di sini bisa saja  dosa yang nyata misalnya kita mengambil yang bukan hak kita, ataupun  dosa yang secara tidak langsung merugikan pihak lain , ambil contoh misal kita sebagai guru kadang malas mengajar, memberi nilai yang tidak semestinya dan sebagai nya. Ketupat terbuat  dari daun kelapa muda, janur. Ia dibikin dengan menganyamnya berbentuk bulat lonjong yang tengahnya diisi dengan beras. Ketupat yang telah diisi beras ini lalu direbus hingga matang, dan disajikan dengan lauk lainnya. Pesta ketupat ini biasanya dirayakan pada hari ketujuh lebaran setelah menjalani puasa sunnah 6 hari di bulan syawal. Sebagaimana al hadis menyatakan siapa yang puasa Ramadan dan diiringi dengan puasa 6 hari di bulan syawal dirinya seperti puasa satu tahun. Perhitungannya adalah jika satu hari beroleh 10 kebaikan kali 30 sudah 300 ditambah 6 kali 10 sama dengan 60 total 360 hari atau satu tahun.Demikian fadilah puasa 6 hari di bulan syawal.
     Berikutnya adalah angpau ( sebutan dari bahasa mandarin dan ini yang trend) atau sangu ( orang Jawa ) adalah pemberian uang dari orang tua (baik tua umurnya ,ataupun status sosialnya) kepada yang di bawahnya atau anak anak.  Angpau ini adalah wujud kasih sayang yang tua kepada yang muda. Hal ini adalah sebagai penjabaran nyata atas al hadis
ليس منا من لم يرحم صغيرنا ولم يوقر كبير نا
Bukanlah termasuk golonganku orang yang tidak sayang kepada yang lebih kecil dan tidak hormat kepada yang lebih tua.
      Aturan tidak tidak tertulis menyatakan yang muda harus mengunjungi yang tua lebih dahulu, dari pada yang muda. Orang tua bila masih hidup pasti dikunjungi anaknya lebih dahulu dari pada yang lainnya , baru di lanjut ke pak de bu de, pak lik bu lik , misanan ,  kerabat dekat, tetangga dan baru kemudian dilanjutkan ke teman . Begitu juga seorang pejabat akan menerima tamu dari bawahannya dimana dia bekerja. Hal inilah yang merupakan cikal bakal mudik yang fenomenal di Indonesia.
    Yang terakhir adalah simbol masjid. Masjid adalah tempat untuk menunjukkan kehambaan seseorang kepada penciptanya.  Sebagaimana di nyatakan dalam Al Qur,an bahwa orang yang memakmurkan masjid  hanyalah orang orang yang beriman kepada Allah SWT dan  hari akhir, melaksanakan sholat dan  zakat. Dari simbol ini nampak tingkat ruhaniyah tertinggi dari efek orang yang beribadah di bulan Ramadan dan akhir nya berhak beroleh kemenangan hakiki, sehingga menjadi pribadi yang fitrah lahir batin. Wallohu a'lam.


Betak City, 26 Mei 2020

Minggu, 24 Mei 2020

Refleksi Ramadhan , Hari Raya 1 Syawal milik siapa?


     Allah SWT. menurunkan bulan Ramadan adalah anugerah yang luar biasa. Bulan yang di dalamnya penuh dengan keberkahan keberkahan. Dalam perspektif lain bulan Ramadan sejatinya adalah restart dari kehidupan manusia. Restart meminjam istilah teknologi adalah kembali dari nol. Sama seperti komputer dan  Router internet kita bila tidak lancar maka perlu direstart dengan mematikan sebentar, setelahnya baru dihidupkan lagi , maka akan kembali lancar. 
     Puasa dengan aktifitas menahan dari hal hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar  hingga terbenam matahari , bermakna pengendalian diri. Bisa dibayangkan bila tanpa pengendalian diri manusia akan lost control, terjerumus dalam kerakusan yang luar biasa. Efek terbesarnya adalah kerusakan di muka bumi. Maka Islam mengajarkan makanlah dan minumlah tapi jangan berlebih lebihan. Filosofi Jawa , menyatakan manusia sama dengan manungso, yang artinya  wis menus menus tapi ra rumongso.
     Tubuh manusia yang selama setahun harus diisi dengan asupan asupan yang secara nafsu minta terus diisi akan meninggalkan residu yang beracun dalam tubuh. Nafsu makan dan minum yang tak kenal waktu akan berakibat buruk bagi tubuh. Oleh karena itu puasa dijelaskan dengan gamblang waktunya. Begitu pula nafsu syahwat , juga harus dikendalikan waktunya. Inti dari semua hal ini adalah kepatuhan kepada sang empunya , yaitu Al Kholiq. Dia maha tahu atas ciptaannya. Kepatuhan terhadap perintah. Sekalipun itu adalah hal hal yang halal. Apalagi keharusan untuk patuh terhadap yang dilarang.
     Memerangi hawa nafsu adalah inti dari berpuasa, musuh terbesar manusia. Dua kata hawa dan nafsu sejatinya harus ditempatkan dalam pengertian yang tepat. Hawa biasanya mengarah pada keengganan untuk mengerjakan,  celakanya ini sering berkaitan dengan kebaikan misalnya enggan bersedekah, belajar dll. , sebaliknya nafsu sering terkait dengan hal hal semangat untuk melakukan hal hal yang di larang misalnya nafsu berpoya poya, nafsu makan yang berlebihan  dll.  Maka posisi nafsu harus dibalik ke posis hawa.
     Lebih lanjut, puasa punya dimensi vertikal dan horizontal. Secara vertikal puasa adalah pekerjaan sirri , misteri, rahasia, sebagai mana al hadis menyatakan ia adalah untuk ku dan aku yang akan membalasnya.  Bagaimana tidak rahasaia secara fisik mungkin orang bisa pura pura puasa , padahal tidak. Yang lebih celaka adalah sudah haus dan lapar tapi tidak punya efek perubahan  apapun terhadap pribadinya. 
     Ibadah Ramadan semakin lengkap tatkala harus dirangkai dengan zakat fitrah. Hal  ini dikandung maksud bahwa kesalehan ritual individual harus berbanding lurus dengan kesalehan sosial. Sebagai mana sholat yang harus diakhiri dengan salam yang  bermakna untuk menebar salam dan doa ke sekelilingnya, salam kedamaian dan keberkahan serta  mendapatkan rahmat, begitu juga puasa harus diakhiri dengan zakat.
     Begitu indah ajaran Islam dalam dimensi ruhaniah , yang mana orang dengan potensi sejatinya diingatkan setiap setahun sekali ini. Dimensi yang tidak egois memikirkan dirinya sendiri toh walaupun itu kebaikan , tapi kebaikan itu juga harus menjadi virus yang menular ke sekelillingnya.
     Akhir dari pesta ruhaniah ini adalah kemenangan dari perjuangan sejati dalam pengendalian diri. Pengendalian dalam menundukan hawa nafsunya. Musuh terbesar dari manusia yang tidak jauh dari dirinya. Merekalah yang Insya Allah minal Aidzin wal faizin.



Betak, 25 Mei 2020 , 2 Syawal 1441 H.

Pesan Idul Fitri di masa Pandemi Covid 19


     Selesai sudah kita menjalani puasa Ramadan sebulan penuh, dan hari ini Ahad 1 syawal bertepatan dengan tanggal 24 Mei 2020 tiba saatnya hari yang dinanti yakni Lebaran.
      Lebaran tahun ini akan tercatat sebagai sejarah lebaran yang cukup memprihatinkan , karena biasanya lebaran akan dirayakan dengan gegap gempita , saling kunjung ke sanak saudara dan teman. Tapi kali ini harus stay at home alias di rumah saja. Suasana yang biasanya ramai orang belanja baik di pasar atau di toko, cukup lengang.  Silaturrahmi bagi mileneal cukup dengan jejaring sosial, baik WA , Facebook, Twitter, atau Instagram. Entah bagi yang tua tua tentunya akan merasa sedih.
    Setelah semalaman digaungkan takbir tahmid dan tahlil di seantero Kampung, pagi harinya tiba saatnya dilaksanakan sholat idul fitri. Pelaksanaan sholat idul fitri  di musholla saya kali ini harus mengikuti himbauan protokol kesehatan yakni harus pakai masker dan cuci tangan. Juga sebelum nya telah disemprot dengan desinfektan di dalam musholla dan disekitarnya.
    Pelaksanaan sholat idul fitri dimulai tepat pukul 06.15 pagi. Sholat berlangsung dengan khidmat. Usai sholat di lanjut dengan kotbah. 
     Dalam khotbahnya kali ini khotib menyampaikan pentingnya zakat baik zakat fitrah atau zakat Mall. Manfaat  Zakat sangat dirasakan oleh mustahik zakat, apalagi ditengah situasi seperti ini akan sangat membantu mereka yang tersendat ekonominya karena pandemi ini. Zakat fitrah wajib dikeluarkan paling akhir sebelum pelaksanaan sholat id, zakat yang dikeluarkan sebelum sholat id ini yang diterima sebaliknya bila dikeluarkan setelah sholat id akan dianggap sedekah biasa. Zakat diterimakan untuk Asnaf 8. Begitu juga zakat maal wajib pula dikeluarkan bagi yang telah mencapai nisabnya.
     Berbeda dengan zakat , sedekah dan infak lebih longgar ketentuannya. Hal ini juga sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Beruntunglah orang orang yang gemar zakat dan bersedekah karena dia tercatat sebagai tandanya orang yang beriman, sebagai mana yang dijelaskan dalam Al Quran.
    Manfaat zakat dan sedekah sangat besar. Orang yang gemar berzakat dan bersedekah akan berkah hartanya. Berkah yakni bertambahnya kebaikan kebaikan bagi orang tersebut. Secara fisik akan terasa berkurang , akan tetapi kekurangan tersebut akan diganti dengan pahala yang berlipat lipat. Keberkahan itu juga akan dirasakan dalam hati baik secara langsung atau tidak langsung. Mungkin orang tersebut akan dikaruniai keluarga yang tentram, anak anak yang sholeh, kesehatan, dan dijauhkan dari marabahaya seperti pencurian. Dan yang pasti akan peroleh pahala yang besar nanti di akhirat.
     Sebaliknya , sebagai mana yang dijelaskan dalam Al Qur'an , dan jangan kamu mengira bahwa orang orang yang bakhil terhadap apa yang diberikan kepada mereka itu baik bagi mereka, bahkan hal itu ada hal yang buruk buat mereka dan kelak akan menjadi beban pada hari kiamat.
     Orang yang bakhil setidaknya akan dijauhi orang orang, harta yang ditumpuk akan mengundang pencurian dan yang pasti orang tersebut akan egois tidak punya empati dan simpati bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ingatlah bahwa di harta kita ada sebagian hak milik orang orang fakir dan miskin yang harus kita keluarkan.
     Selanjutnya khotib mengajak untuk menyalurkan zakat infak dan sedekah lewat Lazisnu yakni lembaga amil zakat infak dan sedekah milik NU, supaya penyalurannya tepat sasaran dan sesuai syariat agama.
 Betak , ahad 24 Mei 2020, 1 syawal 1441 H

Jumat, 22 Mei 2020

Lailatul qodar dan kepergian Ramadhan



     Tidak terasa sudah satu bulan kita berpuasa di tengah situasi pandemi covid 19. Alhamdulillah selama ini kita masih diberikan kesehatan, itu semua tidak lepas dari pertolongan maunah Allah SWT. 
      Ada kekawatiran sebelum masuk bulan puasa sebagaian kalangan bahwa puasa akan menggangu kesehatan  orang yang puasa, namun sampai saat ini tidak ada laporan bahwa orang yang puasa mudah terpapar covid 19. Suumu tasihhu . berpuasalah niscaya kamu akan sehat. Di tengah situasi seperti ini ada baiknya kita untuk banyak banyak muhasabah, introspeksi diri, jangan sampai di benak kita ada perasaan  Ana khoirum minhu sebagamana pernyataan iblis. Patuhi protokol kesehatan. Bertanyalah pada ahlinya, tentu kita akan selamat.
    Sepuluh akhir bulan Ramadan atas kemurahan Allah SWT. diturunkanlah salah satu malam yang kita tidak tahu persis kapan tanggalnya turun. Menurut hadis ada kemungkinan besar ia turun di tanggal tanggal ganjil sepuluh terakhir, ada yang menyatakan tanggal 27 atau 17 bulan Ramadan. Lailatur qodar pasti turun namun waktu kapannya,  merupakan misteri dan hikmahnya adalah supaya kita berlomba lomba untuk meraih pahala yang sederajat dengan 1000 bulan atau 83 tahun, bukankah umur umat Nabi Muhammad kisaran 63 tahun ? Oleh karena itu untuk bisa menyamai umur umat dahulu sebelum nabi, maka diturunkanlah malam yang berkualitas yang bernama lailatul qodar.
     Dalam perspektif budaya untuk menyongsong turunnya lailatul qodar biasanya pada malam malam ganjil akhir bulan Ramadan diadakan genduri, dalam bentuk ambeng dalam Bahasa Jawa nya berkat. Hal ini dikandung maksud selain bentuk sodaqoh juga berharap akan memperoleh keberkahan dengan turunnya lailatul qodar. 
    Pada  masa kecil penulis dahulu sering bermain dimar gantung, yaitu lampu yang digantung di dahan pohon dengan seutas benang yang dikerek. Dimar itu diisi minyak tanah, yang sekiranya habis semalam. Terasa indah kelap kelip diterpa angin dari kejauhan. Ada juga yang memasang oncor bambu yang ditancapkan di sepanjang jalan. Ternyata ini juga ada kandungan maksud ekpresi budaya untuk menggapai  nur  ( lampu ) lailatul qodar diturunkan untuk kita.
     Tentu lailatul qodar harus diisi dengan banyak istighfar sebagaimana yang diajarkan nabi diantaranya، اللهم انك عفو كربم تحب العفو فاعف عني
      Di penghujung bulan Ramadan,tentu kita ada perasaan sedih , karena tamu Agung itu akan meninggalkan kita, tamu yang aktifitas  di dalamnya positif dihargai berlipat lipat, akankah kita berjumpa lagi untuk tahun depan? Semoga  saja kita masih diberikan kesempatan itu. Seandainya manusia mengetahui kebaikan kebaikan yang ada di dalam bulan Ramadan tentunya mereka berharap semua bulan dijadikan seperti bulan Ramadan.
     Semoga amalan puasa dan qiyamul lail kita diterima Allah SWT. Selamat Idul Fitri 1441 H/ 2020 M Minal aidzin wal faizin mohon maaf lahir batin.taqobbalahu minna wa minkum wa taqobbal ya kariim.
Betak Sabtu , akhir Ramadan 1441 H/ 2020 M.

Bongkok vs hard immunity dalam menyikapi covid 19


     Bongkok begitulah orang Jawa menyebutnya. Ia adalah dahan dari pohon kelapa yang sudah tua dan biasanya jatuh dengan sendirinya.
     Beberapa waktu yang lalu saya melihat di medsos, di pendopo dipajang bongkok yang dilukis tetek melek. Selang beberapa hari kemudian tatkala lewat di sebelah utara pom bensin Panjerejo , di pinggir jalan berjajar rapi bongkok tetek melek empunya si penjual. Dalam batin saya hari gini kok masih ada ya yang jualan seperti itu. Apa itu tidak bentuk dinamisme? Batin saya. Berlanjut di lain hari di sekitaran sekolah saya tatakala turba ke calon wali murid ternyata di desa tersebut banyak juga  yang pasang bongkok tetek melek. Saya jadi heran ternyata di desa ini masih primitif juga. Padahal di desa saya , saya belum menjumpai , hanya satu yang saya tahu itupun bukan tetek melek , tapi barongan.
     Di saat seperti ini , masa pandemi covid 19, bermunculan penyikapan penyikapan baik secara budaya ataupun agama. Secara agama sering atau  hampir setiap saat dilantunkan pujian li khomsatun sebagai bentuk wasilah . juga Solawat thibbil qulub, Doa qunut nazilah dan sebagainya. 
     Kembali secara budaya, kita yang di Jawa tak terlepas dari budaya simbol, dikenal dengan  sengkala. Dalam masa pagebluk diwujudkan dengan bongkok , yang bermakna pasrah bongkokan. Totalitas berserah diri kepada yang maha kuasa. Tetek  bermaksud teteg atau tangguh, dan melek senantiasa terjaga atau waspada , tidak lengah.  Entah sejak kapan simbol bongkok dimulai. Mungkin sejak zaman antah brantah, santer diceritakan bila pagi sakit sore meninggal pun sebaliknya sorenya sakit paginya.  meninggal. Istilahnya Jawanya pagebluk. Maka karena sudah di ujung usaha manusia maka diciptakannya simbol bongkok tetek melek. Bongkok pun dilukis dengan gambar yang  seram tetek melek , supaya manusia tidak menganggap enteng pagebluk. simbol ini sebenarnya ditujukan bukan hanya untuk keluarga tapi juga  para tamu, Secara sadar diri untuk berusaha mensucikan diri, wicik. Disediakanlah gentong gentong ditiap rumah. Ketika masuk rumah mau dak mau harus bersuci. Itulah kearifan Jawa. Maka tidak heran bila di makam makam wali atau keraton Yogya Solo di area makam tersedia Gentong gentong untuk maksud menghilangkan sawan bahasa Jawanya atau istilah modernnya virus bakteri yang kasat mata.Oleh karena itu orang orang tua dulu bila habis ziarah makam selalu menganjurkan  sebelum masuk rumah harus bilas kaki dan tangan.
     Zaman terus berubah, simbol bongkok mulai ditinggalkan, karena mungkin bagi sebagian orang dianggap syirik. Hal ini bisa jadi bila dimaknai bahwa sebongkah bongkok ini dipercayai dapat tolak balak. Semua tergantung akan kepercayaan dalam hati. Dalam Islam jelas bahwa semua benda adalah makluk Allah, ia tidak dapat memmberikan manfaat( menolong) ataupun mudorrot  ( mendatangkan mara bahaya ) kecuali telah mendapat izin Nya karena semua makhluk tunduk padanya. Oleh karena itu kita harus menguraikan  filosofi yang dikandungnya agar kita tidak ikut ikutan tanpa tahu maksud dan hakekatnya. Manusia modern lebih mementingkan akalnya. Mereka percaya bahwa virus covid karena sampai detik ini belum ada vaksinya maka hanya dapat dilawan dengan imun tubuh yang kuat( hard immunity) 
    Pandemi covid 19 menciptakan sejarah yang mengacaukan sendi sendi kehidupan manusia modern, baik dalam bidang politik, ekonomi sosial dan budaya serta pertahanan keamanan. Roda kehidupan seakan harus berhenti entah harus berapa lama. Mampukah ?
     Skenario terakhir  menyatakan bila wabah ini tidak cepat berakhir maka akan berlaku seleksi alamiah yang kuat hard immunity nya bagus akan bisa bertahan sebaliknya, yang tidak bagus maka akan tersingkir, meninggal. Maka lahirlah perdaban baru , manusia baru yang tahan terhadap wabah. Wallohu a'lam.

Kamis, 21 Mei 2020

Masalah


   Tidak bisa manusia lepas dari masalah. Siapapun dia, baik kaya miskin, ningrat bukan ningrat, pejabat  atau jelata , masalah akan dan pasti hinggap pada diri manusia. Bukankah seorang rasul pun berhadapan dengan masalah tatkala berdakwah? Yang jadi masalah bukan masalahnya itu, tapi bagaimana menyikapinya. Tiap orang tentu berbeda beda dalam menyikapinya. Ada yang serius bahkan berujung stres. Ada pula yang biasa biasa saja , bahkan ada yang acuh terhadap masalahnya. 
      Apa itu masalah? Masalah menurut hemat penulis adalah kondisi jiwa yang tidak singkron antara keinginan dan kenyataan. Manusia inginnya dalam zona nyaman nyaman saja. Bagi seseorang kerjapun kadang dianggap masalah, yang terjadi bila demkiaan , hasilnya pasti asal asalan. 
     Masalah ada yang komplek dan ada pula yang sederhana. Masalah yang komplek tentunya harus diselesaikan dengan bantuan orang lain. Sedang masalah yang sederhana dapat diselesaikan dengan dirinya sendiri.
     Ketika seseorang berhadapan dengan masalah harus diatasi bukan dihindari. Baik enak atau tidak enak harus dihadapi. Harus muncul keprawiraan. Manusia tidak boleh patah semangat، kuat jiwa, apalagi putus asa, sangat tidak pas.inilah yang dilakukan oleh Al Fatih sang penakluk konstantinopel. Dihadapan prajuritnya dengan lantang mengobarkan jiwa semangat untuk pantang menyerah menghadapi musuh. Yang ada adalah meraih harapan atau hancur tanda menyerah.
     Orang orang yang kuat jiwanya ternyata lebih banyak yang sukses dari pada yang lemah. Orang lemah jiwanya akan mudah putus asa, tak ada semangat, tidak punya visionary kedepan. Belum apa apa sudah menganggap dirinya tidak mampu.
     Kunci dari menyelesaikan masalah adalah diselesaikan sedikit demi sedikit permasalahan itu. Kata pepatah sedikit demi sedikit lama lama jadi bukit. Sama seperti awal mula masalah adalah dari hal hal yang sedikit. Semoga kita pandai pandai menyiasati masalah. Yang tahu masalah adalah diri kita sendiri dan yang bisa mengatasi juga kita sendiri. Termasuk masalah adalah menulis, ia menjadi masalah bagi yang belum terbiasa. dan ini masalah saya. 

Senin, 18 Mei 2020

CERITA MASA KECIL RAMADHANKU


10 Rupiah
Masa kecilku , kira kira 40 tahun yang lalu, bulan puasa adalah bulan yang dinanti nanti,  bukan  apa , karena biasanya di bulan itu adalah  momentum untuk beli baju baru. Satu minggu sebelum hari H puasa di kampung dulu biasa diadakan megengan dan nyekar/ nyadran istilah Yogya. Megeng akar kata ageng , mengagungkan, memulyakan , menghormat  bulan puasa.   Memang bulan puasa adalah sayyidul suhur .megengan biasanya dilakukan tiap rumah dengan kenduri  dengan istilah kirim doa. Oleh tetua kampung biasanya dikajatkan dengan bahasa jawa kromo dan diakhiri  dengan doa bahasa Arab. Inti kajat biasanya minta keselamatan kepada Allah SWT agar kuat dan tutug dalam menjalankan ibadah puasa untuk seluruh keluarga, tidak lupa  dilanjutkan dengan doa kepeda arwah leluhur semoga diampuni dosa dosanya , dilipatkan pahalanya dan diringankan siksa kuburnya ,  simbol dari kajat ini adalah  kolak pisang dan apem, bermakna afwun , mohon diampuni  dosa dosa untuk arwah keluarganya . sangat terasa akan memasuki bulan puasa bila saat megengan tiba . dan uniknya,   dapat dibayangkan satu minggu , antar tetanggan saling mengundang kadang bebarengan , berkat, nasi kenduri, bisa tumpuk undung dak kemakan , yang akhirnya dijemur untuk jadi karak. Di lain daerah , mertuaku , rejotangan,  lebih ekstrim lagi, megengan itu juga dikasih makan selain berkat, nah ini lebih heboh lagi karena  bila seharian 3 atau 4 rumah bebarengan , perut jelas penuh sampek kemlekaren .sayang seiring waktu tradisi itu lambat laun pudar , tradisi padusan mungkin tidak terasa saat ini,. Begitu pula tradisi megengan cukup di musholla dan atau masjid. Padahal tradisi tadi penuh hikmah yang luar biasa. Megengan bisa untuk saling silaturrhmi ke rumah tetangga. Kapan lagi kita ke rumah tetangga bila tidak sedang gendoren?
Memasuki Bulan puasa ditandai dengan  istilah tidur  yaitu  bedug yang ditabuh bertalu talu seharian sebelum hari H puasa. Maklum saat itu belum secanggih sekarang belum ada tayangan  sidang istbat  mungkin, maka tidak ada perbedaan hari H puasa, pasti bersama  sesuai dengan kalender. Bedug itu  ditabuh dengan riangnya oleh anak anak dari pagi sampai sore terdengar dari segala penjuru kampung  . Sementara orang orang tua, aku ingat nenekku, mandi kramas sebelum masuk puasa, tradisi ini biasa dilakukan di kawasan matraman , di Solo atau Jogya istilahnya padusan.mereka ramai ramai ke sungai atau sumber air untuk  mandi . sungguh adiluhung budaya jawa ini, filosofi yang dapat ditangkap adalah bulan puasa adalah bulan suci dan sebelum memasukinya kita harus suci pula ,suci dhohir juga bathin.
Memasuki  awal malam puasa di musholla dilaksanakan solat tarawih. Sholat dilaksanakan dengan 20 rekaat. Bagi anak anak tentu berat, yang ada cuma guder/ gojekan. Yang berkesan waktu itu,  sholat tarawih bila imam baca fatehah jawaban amin nya pasti lantang, mungkin berbeda dengan saat ini. Waktu itu Sholat dilaksanakan dengan cepat, seiring waktu ada pencerahan pencerahan , sholat tarawih tidak secepat dulu. usai sholat biasnya tadarrus semalam suntuk bahkan ada  yang sampai larut malam.
                Tiba waktu tengah malam anak anak sudah klotekan siap siap ronda. Ronda waktu itu bukan dengan sound system menggelegar tapi dengan bambu. Suara yang khas sesuai kreasi terdengar bertalu talu di ujung malam. saat saat itulah ayahku biasanya membangunkan untuk sahur. padahal kalau lihat jam masih antara jam 2 -3 .
Siang Bulan puasa bagi anak anak waktu itu identik dengan bermain mercon , meriam bambu, meriam pendem atau mercon bantingan semacam granat kecil yamg terbuat dari drat sepeda dengan diisi korek api. Wow , walaupun suaranya kadang mengganggu, tapi rasa syahdu bulan puasa terasa banget saat itu. Mercon biasanya tidak beli tapi buat sendiri dengan kertas  bekas Cuma beli obatnya saja. Maka bagi anak anak yang sudah dewasa mercon bisa berukuran jumbo. Aku masih ingat tatkala usai sholat id pasti diadakan pesta mercon  di halaman masjid sebelum kenduri di mulai. Waktu itu ada mercon yang dak meledak , mejen, lalu diinjak  keras dengan kaki , digejoh, akhirnya meledak , dan kakipun berlumuran darah. Maklum waktu itu belum ada larangan dari pemerintah tentang bahaya mercon.  Meriam bambu terbuat dari bambu ori yang terkenal kuat dan tebal .Bambu itu di potong sekira 2 meter  di lubangi di pangkalnya dan dibersihkan sekat rongganya dengan disisakan paling bawah. Cara memainkan adalah dengan diisi sebutir karbit sebesar ibu jari ke dalam lubang yang diisi air lalu ditutup . Setelah dirasa cukup uap lalu di nyalakan dengan api melalui tongkat yang dililit kain dan diolesi minyak  tanah. Meriam pendem suaranya lebih dahsyat dari pada meriam bambu, meriam ini dibuat di tanah dengan beberapa bata merah lalu dibuat lobang seperti pawonan dan di pangkalnya di beri lubang kecil seperti meriam bambu . Cara memainkannya adalah dengan tongkat yang ujungnya dipasangi batok plastik bekas sabun colek ( dulu wings ) lalu diisi air dan karbit dengan ukuran  lebih besar lagi lalu dimasukkan di rongga mulut meriam pendem tadi, alhasil  uap yang dihasilkan lebih banyak dan suaranya lebih menggelegar. Adapun mercon bantingan adalah semacam granat yang terbuat dari drat jeruji sepeda  lalu ditanam dikayu atau pemberat lainnya  serta  diberi rumbai rumbai . Drat jeruji  tadi  diisi dengan ujung korek api lalu diberi paku. Cara memainkannya dengan dilempar ke atas karena ada rumbai rumbai tadi akhirnya jatuh tegak lurus ke bawah dan bila mengenai batu akan timbul ledakan . begitulah anak anak bermain hingga tak terasa sore.
tong tong tong tong tong dung dung tong tong tong dung dung  dung, tiba waktu yang ditunggu tunggu yakni bedug magrib. ya bedug magrib karena belum ada speeker seperti saat ini. suara itu muncul dari arah masjid dan sangat dipercaya untuk tanda berbuka. maka berbukalah seadanya . maklum waktu itu masih sangat sederhana , tidak seperti orang orang  saat ini .Nasi dengan lauk seadanya dan  cukup kolak pisang atau rucuh tape sudah sangat nikmat. dan yang masih teringat sekali adalah pasti makan tebu yang dikupas lalu dikereti , biasanya oleh ayahku dipotong kecil kecil dan dibagi 4 supaya mudah di makan. rasa manis tebu seakan tiada henti  hingga tak terasa harus pergi untuk ke musholla sholat tarwih.
Diujung bulan puasa seperti halnya awal puasa orang orang tua nyekar lagi ke makam leluhur. seakan mengingatkan bahwa sebentar lagu bulan puasa usai dan masuk lebaran,sedang  malamya disambung dengan zakat fitrah.
satu hari sebelum lebaran anak anak biasanya menabuh bedug bertalu talu seharian penuh di musholla atau masjid seperti awal puasa . Istilahnya tidur. sedang orang orang tua khususnya ibu ibu mempersiapkan masakan untuk ambeng kenduri dan jajan bodo. Saat itu jajan bodo belum komersial seperti saat ini.  jenis jajanan yang ada adalah opak telo, krecek, kacang goreng,pisang goreng, tape, opak gadung, belum kenal roti roti seperti saat ini.  itulah sebabnya emak emak semalam suntuk pasti sibuk di dapur.
Puncak kegembiraan anak anak adalah saat lebaran tiba. usai sholat id dan pesta mercon di masjid, dilanjut dengan silaturromi berombongan , bakdan , dolan , ke tetangga kanan dan kiri tentunya dengan baju baru. saat bertamu ke rumah seseorang  kalau suguhan nya pas di hati di lama lamain ndak pulang pulang. dasar anak anak , apalagi kalau yang tuan rumah kaya , kalau belum diberi sangu, uang saku, dak mau pulang.  cukuplah 10 rupiah ,sudah sangat bahagia bila diberi oleh tuan rumah. itulah cerita masa kecilku bagaimana dengan anda?

                                                                                                betak,  10 Mei 2020
                                                                                                Muhson