PC pergunu Tulungagung selama 3 hari terhitung mulai tanggal 4,7 dan 21 Nopember 2020 mengadakan kegiatan seminar pendidikan dengan tema pembekalan teknologi berbasis IT dan Website, implementasi dan optimalisasi gerakan literasi, dan penguatan Aswaja advokasi dan undang undang guru, kegiatan tersebut berlangsung di SMA Diponegoro Tulungagung.
Kegiatan diikuti oleh guru dan kepala madrasah dan sekolah khusus nya yang bernaung dibawah LP Ma'arif NU Tulungagung , bermaksud memberikan penguatan kepada segenap warga madrasah dan sekolah. Website dan IT
website dan IT Sebagai sumber informasi manajemen ( SIM) mutlak diperlukan untuk semua lembaga pendidikan, ia adalah jembatan penghubung antara lembaga dengan stacholder pendidikan. Oleh karena itu peran guru didalamnya dituntut untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi tersebut dan bisa memanfaatkan teknologi dengan optimal. Guru tidak boleh gaptek. Sebagai guru minimal harus mampu dalam tingkat user. Guru dapat memanfaatkan platform gratis semisal wordpress dan blogspot. Dengan wordpress atau blogspot guru punya domain sendiri yang bisa dimanfaatkan untuk PBM. Materi yang diampu dapat ditulis Lewat blog tersebut dan siswa bisa untuk menyimaknya sekaligus bisa untuk memberikan tanggapan.jika gerakan ini dilakukan dengan masif akan tercipta guru yang kreatif untuk senantiasa update . Literasi.
Tidak kalah pentingnya bagi seorang guru adalah gerakan literasi. Literasi adalah sebuah ketrampilan bukan sebuah pengetahuan. Karena ia sebuah ketrampilan maka yang terpenting dari gerakan literasi adalah praktek. Harus diakui bahwa seorang guru sebenarnya sangat dekat secara praktis dengan literasi. Setiap hari pasti berkutat dengan literatur yang harus digalinya sesuai dengan kebutuhannya.
Untuk itu dibutuhkan kemauan bukan semata-mata kemampuan. Bila tidak ada kemauan pasti beralasan tidak mampu. Literasi dapat diawali dengan menulis yang ringan ringan. Tidak ada penulis yang baik yang tidak baik adalah tidak menulis. Menulis berarti meninggalkan prasasti untuk mungkin bisa berguna dikemudian hari yang mungkin beda generasi.
Selanjutnya dengan perkembangan teknologi tersebut juga harus diisi dengan kegiatan literasi sehingga mewarnai dunia digital. Tidak sekedar mengisi, literasi diharapkan juga diisi dengan hal hal yang lebih bermanfaat Penguatan Aswaja
Menjadi tantangan tersendiri yang cukup berat untuk menguatkan Aswaja terutama untuk anak anak didik. Hal ini disadari akan adanya tantangan dari lingkungan sekitar yang dengan masif bergerak bertentangan dengan paham Aswaja. Oleh karena itu strategi yang harus dilakukan adalah pengarusutamaan Aswaja di lingkungan guru. Disinyalir masih lemahnya guru guru Aswaja itu sendiri. Oleh karena itu ada gagasan untuk assessment guru Aswaja. Hal ini penting untuk segera dilakukan. Selain itu ditataran praktis hendaknya terur dibudayakan Amaliah Amaliah NU Untuk anak didik di lembaga masing-masing .
Advokasi dan undang undang guru
Tidak kalah pentingnya bagi seorang guru . Guru harus merasa dilindungi undang-undang dalam melakukan tugasnya. Tidak jarang guru harus berhadapan dengan hukum ketika mendisplinkan anak didik. Sebagai guru harus diberikan bekal mana yang boleh dan tidak sehingga tidak bertentangan dengan HAM atau UU perlindungan anak. . Hukuman kepada murid harus bersifat mendidik. bukan mencederai.
Guru harus dilindungi karena bukan murid saja yang jadi korban, tapi guru juga kadang jadi korban oleh bentuk bentuk intimidasi dari orang tua murid.
Perlindungan hukum dari tindakan kekerasan, ancaman, perlakukan diskriminatif intimidasi dan perlakuan tidak adil .
Perlindungan profesi. Mencakup pemutusan hubungan kerja, pemberian imbalan yang tidak wajar, dll.
Perlindungan atas hak kekayaan intelektual
Itulah diantara hal hal materi yang berkaitan dengan advokasi dan undang undang guru.
Bagus sekali literasinya pak kepala sekolah
BalasHapusKeren... lanjutkan
BalasHapusSae pak tulisannya.
BalasHapusTerus Pak Muhson... ditunggu postingan berikutnya
BalasHapus